YRV>>ARTIKEL TERPOPULER
- Home »
- Artikel Remaja »
- Cinta MONYET vs Cinta SEJATI
latitu chan
On Selasa, 03 Juli 2012
Assalamualaikum wr. wb Rek, Konco konco lan Teman teman.
alhamdulillah blog ini baru resmi dibuka untuk para Remaja Remaji semuanya. Silahkan berkunjung dijamin setelah berkunjung ana akan tercerdaskan ^^
oleh Fajar Gemilang Ramadani
Beberapa hari yang lalu aku bertemu dengan seorang teman lama. Teman
ketika aku masih bersekolah di MTsN Mulawarman. Kami bertemu di salah
satu rumah makan, ketika aku dan keluargaku mau berbuka puasa. Sudah
lumayan lama kami tidak berjumpa. Rasanya terakhir kali bertemu saat
SMA, kami bertemu di MAN 2 Bjm (dia sekolah disana) waktu itu saya ada
acara MD disana.
Tidak banyak berubah tampilan dirinya. Hanya badannya saja yang
tambah jangkung. Akhirnya kami ngobrol-ngobrol sebentar. Dari
pembicaraan yang singkat itu, bisa ku simpulkan bahwa dia sedang buka
puasa bersama dengan teman-temannya dan juga pacarnya. Pacarnya yang
juga kalau tidak salah juga teman satu sekolah di MTsN Mulawarman, tapi
aku tidak pernah satu kelas dengannya.
Manusia yang satu ini emang aneh. Masih ingat aku ketika Tsanawiyah
dulu dia bilang naksir (cinlok) dengan teman se kelasku juga. Dia
bilang, si-Do’i adalah wanita paling sempurna yang pernah dia temui
(rada gombal memang, dia orangnya terkenal gombal plus lebay). Aku yang
masih “jahiliyyah” dulu cumin cengar-cengir mendengar ucapannya.
Beberapa tahun berselang, setelah lulus dari MTs kami berjumpa lagi
saat ada acara buka puasa bersama alumnus MTs. Acara buka puasa bersama
alumnus MTs pertama dan terakhir bagiku. Karena acaranya kacau balau.
Atmosfernya tidak cocok dengan keadaanku yang sekarang. Sejak saat itu
aku bertekad tidak akan hadir lagi.
Dan terbukti aku hanya sekali itu
saja ikut.
Di acar buka puasa tadi, temanku tadi datang bersama “gandengan” baru
nya. Yang aku tidak kenal siapa perempuan yang jadi pacarnya itu. Kalau
tidak salah dia juga dari MAN 2. Lagi-lagi dia mengucapkan hal yang
sama dengan bangga di hadapan aku dan teman-temanku yang lain. “Nih
calon bini ku”, kurang lebih begitu lah.
Dan saat bertemu kemarin, ternyata gandengannya beda lagi dengan yang
ku ingat waktu di acara buka puasa itu. Dalam hatiku hanya tertawa
“dasar playboy cap kadal”. Tiap kali kami bertemu pasti dengan pacar
yang berbeda.
Mungkin ini yang namanya cinta MONYET. Cinta yang cuma main-main,
cinta semu, cinta yang sebenarnya tidak pernah ada. Kalau kita bicara
taksonomi, kalo ada cinta semu atau cinta MONYET biasanya pasti ada
cinta SEJATI. Cinta yang dicari dan diharapkan semua insane yang
bernyawa, seperti lagu qasidah yang sering kita dengar, “Rasa cinta
pasti ada pada makhluk yang bernyawa..syalalala”.
Tapi kali ini aku tidak akan berlebay-lebay ria menjelaskan apa itu
CINTA. Tapi cerita di atas hanya sebuah pengantar. Aku Cuma mau
menggambarkan bahwa ada yang namanya taksonomi. Pembagian. Ada siang ada
malam, ada manis ada pahit, ada suka ada duka, ada semu ada nyata.
Kemerdekaan pun seperti itu. Ada kemerdekaan semu alias kemerdekaan
MONYET ada kemerdekaan nyata alias kemerdekaan sejati.
Besok katanya sudah 66 tahun Indonesia merdeka. Usia yang kalau kita
konversi ke manusia tentu sudah jadi manusia yang dewasa. Manusia yang
seharusnya sudah mapan. 66 tahun, benarkah Indonesia sudah merdeka?
Pertanyaan sederhana yang tiap tahun selalu menjadi pertanyaan musiman
saat bulan Agustus. Dan sebenarnya juga sudah sering dijawab.
Secara fisik memang Indonesia sudah tidak di duduki oleh para
penjajah. Secara fisik kemerdekaan Indonesia memang nyata sejak 17
Agustus ‘45. Tapi ternyata dalam aspek kehidupan kita masih terjajah.
Faktanya negeri kita disetir oleh Negara lain, oleh korporasi-korporasi
asing, oleh orang-orang pemilik capital. Tak percaya? Tahukah anda bahwa
sampai saat ini ada 70 UU lebih yang telah ditelurkan oleh wakil-wakil
kita di DPR yang ternyata adalah pesanan asing. Contohnya UU Migas dan
penanaman modal. UU yang semuanya tidak berpihak kepada kesejahteraan
rakyat. Yang hasil dari UU itu sudah bisa kita rasakan. Bagi yang
tinggal di KalSel pemadaman listrik bergilir masing sering dirasakan,
padahal KalSel adalah penghasil batu bara terbesar di Indonesia. Lain
lagi di salah satu provinsi di Indonesia yang di satu daerahnya adalah
penghasil aspal terbesar juga di Indonesia, tapi ternyata jalanan
kotanya hancur lebur, kalau hari panas debunya minta ampun, kalau lagi
musim hujan bisa jadi kolam lumpur. Inilah Indonesia.
66 tahun “merdeka” apa yang dihasilkan oleh Indonesia?3 kali ganti
system demokrasi, mulai dari demokrasi terpimpin, demokrasi liberal,
sampai ala reformasi sekarang apa yang bisa dibanggakan. Pendidikan
mahal, banyak sekolah yang tidak terawatt bahkan hampir rubuh. Anak yang
tidak sekolah juga begitu banyak, system ujian nasioanl kalau balau,
pendidikan Indonesia pada dasarnya tidak mendidik, tapi hanya
memproduksi robot-robot pekerja. Kesehatan, slogan “orang miskin
dilarang sakit” masih sangat relevan bagi negeri ini. Fasilitas
kesehatan yang memprihatinkan, biaya sekolah kesehatan pun melambung
tinggi. Jaminan social kesehatan malah mau diserahkan kepada masyarakat
sendiri, Negara mau lepas tangan dari kewajibannya untuk menjamin
kesehatan masyarakat melalui UU SJSN dan RUU BPJS. Di bidang ekomoni
tidak mau kalah, hutang luar negeri Indonesia bengkak.
Sampai-sampai
bunga hutangnya saja bisa untuk menghidupi beberapa provinsi. Setengah
rakyat Indonesia hidup tepat di garis kemiskinan. Akibatnya kriminalitas
pun meningkat. Politik bagaimana? Pemimpin-pemimpin di negeri ini sibuk
mengisi perutnya sendiri. menjual asset-aset negerinya sendiri demi
mempertebal dompet pribadi. Masyarakat dibodohi oleh politik pencitraan.
Budayanya juga terjajah. Anak mudanya dicekoki oleh budaya-budaya asing
mulai dari makanan, cara perpakaian, cara bergaul dan segalanya. Inilah
Indonesia!
Tapi tenang Indonesia juga punya prestasi-prestasi yang mendunia.
Indonesia runner up surga pornografi di dunia setelah Rusia. Salah satu
Negara paling korup di dunia. Mulai dari yang triliunan sampai bikin KTP
pun ada korupsinya. Indonesia juga telah berhasil mencetak
koruptor-koruptor ternama sekaligus mafia-mafia, mulai dari mafia hokum
sampai mafia pemilu, mulai dari gayus sampai udin yang korupsi
(nazaruddin).
66 tahun merdeka. Ada lagi?
Inikah yang namanya masa kemerdekaan? Hari kemerdekaan yang
diperingati setiap tahunnya dengan lomba makan karung balap krupuk
sampai panjat pohon pinang(untung ga panjat pohon salak). Walaupun
sepertinya tahun ini ritual-ritual tahunan tadi tidak akan kita jumpai.
Mungkin lebih tepatnya inilah kemerdekaan MONYET, kemerdekaan SEMU.
Rasanya sudah merdeka padahal secara hakiki TIDAK. Kemerdekaan
seharusnya membawa kesejahteraan kepada semua rakyatnya. Kemerdekaan
seharusnya menjadikan pemimpin negeri ini menjalankan perintah Tuhannya.
Tak ada kemerdekaan SEJATI tanpa syariat Allah. Tak ada syariat Allah
tanpa KHILAFAH. kalau mau merdeka SEJATI ya harus dengan KHILAFAH.
KHILAFAH yang akan menggratiskan pendidikan, kesehatan, keamanan.
KHILAFAH yang akan menegakkan hokum dengan adil. KHILAFAH yang akan
memberikan kesejahteraan kepada warga negaranya, muslim maupun
non-muslim.
Mau merdeka tanpa KHILAFAH…?? MIMPI……!!!!!