Remaja Berideologi Islam laksana Berjiwa Harimau

Saya pernah membaca sebuah cerita di sebuah majalah, ceritanya tentang seorang Mahasiswa Indonesia yang kuliah di sebuah universitas di Jepang, sebut saja namanya Andre. Si Andre mempunyai tiga orang teman dari Jepang, Korea dan Taiwan, yang asli Jepang namanya Takuji Inoe, yang dari Korea namanya Jung Sung Yun, dan Chen Xiao Kwok dari Taiwan. Mereka tinggal dalam satu flat ( apartemen mini ).

Menurut penuturan si Andre, ketiga temannya hobi minum minuman keras, kulkas di kamar mereka berisi bermacam-macam Bir dan sake ( miras Jepang ), selain itu tiap malam minggu mereka juga mabuk-mabukan di hiburan malam, kafe dan baru sadar besok siangnya.
ilustrasi Remaja Korea

Namun yang paling mengherankan adalah mereka adalah mahasiswa-mahasiswa terbaik di kampusnya, prestasi mereka luar biasa, sedangkan si Andre sendiri yang seumur hidupnya tidak pernah menyicipi barang setetes minuman keras dan selalu berpegang pada akhlak Islam, pesan pak Ustad dan Dasa Darma Pramuka, prestasinya malah pas-pasan dan tidak istimewa.

Oke kalau saya simpulkan bahwa ketiga teman Andre itu adalah orang-orang Ideologis, sedangkan sebaliknya justru si Andre bukan orang yang Ideologis, kenapa ???, ayo kita bahas.

IDEOLOGI
Berasal dari kata ide (pikiran) dan logos ( ilmu ), yang arti bahasanya adalah ilmu berpikir, dan secara istilah berarti ide dasar yang sifatnya menyeluruh dan menjadi suatu asas bagi kehidupan manusia ( kitab Nizamul Islam, Syeikh Taqiudin An Nabani ), contoh dari ideologi adalah Sosialisme, Kapitalisme dan Islam.
Ok kita logika saja, sekarang lihat orang Jepang, Korea, Barat mereka hobi sekali mabuk-mabukan, minum minuman keras, tetapi lihat negara mereka, Maju bukan, kenapa coba ?, karena mereka berideologi. Ok memang Ideologi Kapitalisme tidak mengharamkan minuman keras.

MENJADI REMAJA YANG BERIDEOLOGI ISLAM

parade Arroya dan Al liwa ( Konferensi Khilafah Indonesia )

Orang-orang ideologis selalu menjawab semua pertanyaan tentang kehidupan dengan merujuk pada Ideologi mereka, sehingga di dapat hanya satu jawaban saja. Tetapi berbeda dengan orang-orang yang tidak berideologi, mereka akan menjawab pertanyaan dengan lebih dari satu jawaban.

Kita ambil contoh misalnya masalah Pacaran, jika persoalan pacaran ditanyakan ke remaja-remaja yang gak punya Ideologi maka akan didapat paling tidak / minimal 5 ( lima ) buah jawaban.
1.     Boleh, karena gaul, kalau gak pacaran namanya kuper, cupu, banci, homo, dsb.
2.     Boleh, asal jangan berlebihan, kan ini cinta.
3.     Tergantung pacarannya seperti apa, kalo sampe berzina ya ga boleh, tapi kalo Cuma berduaan, pegangan tangan yaa masih boleh.
4.     Kalo masih kecil ya jangan pacaran dulu, nanti kalo dah gede.
5.     Boleh, Yang penting gak nglupain sekolah.

Tetapi jika masalah pacaran ini ditanyakan kepada remaja-remaja yang berideologi Islam maka mereka akan memberi satu jawaban saja yaitu HARAM.

dengerin lagunya boleh..tapi jangan tiru kelakuan stresnya... HARAM

Kenapa ???
Karena yang enak-enak itu Haram ( kata bang Haji Rhoma ), Oke bukan itu jawabannya. Jawabannya adalah karena Remaja berideologi Islam selalu mencari jawaban di Ideologinya yaitu Islam, yaitu mencari di Dalil-dalil baik Al Quran maupun Hadis serta turunannya, seperti sabda Rasulullah Saw,

" Telah tertulis atas anak adam nasibnya dari hal zina. Akan bertemu dalam hidupnya, tak dapat tidak. Zinanya mata adalah melihat, zina telinga adalah mendengar, zina lidah adalah berkata, zina tangan adalah menyentuh, zina kaki adalah berjalan, zina hati adalah ingin dan berangan-angan. Dibenarkan hal ini oleh kelaminnya atau didustakannya." ( HR. Bukhari )

Sehingga ketika seorang remaja berideologi Islam ditanya tentang berbagai permasalahan di dunia seperti kemiskinan, kebodohan dan lainnya, maka dia hanya akan melihat pada Ideologinya, yaitu Islam, dan mereka semua hanya akan menjawab dengan satu jawaban yaitu karena semua itu disebabkan oleh tidak tegakknya Syariat Islam.

KESIMPULANNYA !!!!!                    
Jika negara Jepang, Korea, dan Barat begitu maju karena Rakyatnya memang berideologi Kapitalisme, sekarang kita logika saja, Ideologi sesat seperti Kapitalisme yang dianut negara-negara Jepang, Korea dan Barat dapat membuat kemajuan seperti itu, Apalagi Ideologi Islam yang berasal dari Allah SWT sang Maha Pencipta dan Tuhan Semesta Alam. Tentu saja tidak hanya kemajuan tetapi Beyond The Glory ( Kejayaan Yang Melangkahi Kejayaan Yang Ada ).
LOOK BEYOND THE GLORY......

KALO MO MENCONTOH REMAJA IDEOLOGIS YANG BERMUKA ORIENTAL INI DIA FOTONYA ( YAH SETIDAKNYA DIA MANTAN REMAJA )
 
By : Spiritofbeyond.blogspot.com


dibulan ramadhan ini engga ada salahnya apabilah kita membaca al quran. karena di bulan ramadahn ini semua umat berlomba lomba untuk mendapatkan pahala yang berlimpah. biasanya hal yang di pusingkan saat membacaalquran adalah males, gak ngerti, ato gak punya waktu. jadi aku akan bagi2 sedikit tips nich cara mengkhatamkan al qur an. jangan lupa coment yach.... 

1. buatlah jadwal untuk membaca al qur an
2. sebaiknya bacalah al quran setiap habis sholat. min 4 lembar saja
3. terapkan membaca al quran adalah seperti bermain game online (disini dimaksudkan. kamu harus mengkhatam dengan semangat. seperti saat menamatkan game)
4. ikutlah remas atau organisasi yang selalu melaksanakan tadarus.
5. jangan mengeluh atau kecapekan saat membaca.
sumber: febrianickle

MUDA

Jumat, 06 Juli 2012
Posted by latitu chan





oleh Abdurrahman Shalehan


Syabab. Artinya pemuda. Ada yang mengatakan jika ingin melihat masa depan suatu bangsa, maka lihatlah keadaan pemudanya. Namun, apa yang dimiliki kaum muda saat ini? Tak terkecuali pemuda Islamnya. Siapapun bisa menilai, sebagian dari mereka tidak berusaha menjadi yang terbaik sekuatnya. Justeru memilih menjadi korban gerusan zaman yang kian gila. Bukan menciptakan gelombang baru. Menciptakan perubahan. Penyanggah peradaban. Tidak pula memilih untuk memanggul tugas-tugas besar yang sejatinya merekalah pengembannya.

Pemuda saat ini, lebih banyak memilih ikut-ikutan dari pada menjadi teladan. Menelan bulatbulat apa yang kaum barat –barbar– suntikan ke nadi-nadi mereka. Dihisap. Ditiru seutuhnya budayabudaya yang sejatinya adalah kemaksiatan semata. Tanpa pilah. Lalu, jadilah freesex meraja. Narkoba menggila. Aborsi menjadi biasa. Kaum muda kehilangan jatidirinya sebagai tiang peradaban. Hancur berdebam. Berantakan. Hari-harinya adalah dosa yang bergelimang. Naudzubillah …


 

oleh M.Saiful Amri

Sudah sekian lama jari-jari ini tidak menyentuh tuts keyboard untuk menghasilkan sebuah karya yang bermanfaat bagi umat, yah walaupun hanya sebaris atau dua baris kalimat. Akhirnya bisa menulis lagi, setelah pulang dari rumah sakit selesai operasi usus buntu. Cuma ingin membahas masalah kebodohan? Atau pembodohan?

Di tengah keterpurukan umat saat ini, penting rasanya umat mendapatkan bacaan-bacaan yang ‘sehat’ untuk jiwa dan pemikiran mereka, sayangnya sedikit sekali tulisan-tulisan yang sifatnya paragdimatik dan membangun pemikiran umat. Sayangnya, pemerintah juga tidak menyediakan atau bahkan memfasilitasi rakyatnya.

Mungkin sebagian Remaja tidak tau akan Kisah Inspiratif dari Thariq Bin Ziyad, dan mungkin juga tak tau pula Siapa Thariq Bin Ziyad itu. Oceee....Yuuuk kita simak dulu Kisah Inspiratif ini dulu, Insyaallah Besok akan Saya Post Siapa Thariq Bin Ziyad itu. Let's Cekidot ^_^


Pada 711, 12.000 pasukan Muslim berangkat dari Maghreb dengan kapal-kapal mereka menuju Semenanjung Iberia. Pada saat itu, belum sekalipun kaum Muslim pernah berpijak ke tanahnya. Walaupun begitu, ekspedisi harus dilakukan untuk membebaskan rakyat Andalusia dari kekejaman Raja Roderick.
Sesampainya di Andalusia, Panglima pimpinan ekspedisi mendengar bahwa Roderick akan datang menyambutnya dengan pasukan yang jauh lebih besar dan lebih banyak dari pasukannya. Pasukan Muslim galau, namun pimpinannya tidak. Pimpinannya malah meminta mereka melakukan hal ekstrim: Bakar seluruh kapal!
Tatkala ditanyakan kepadanya “Wahai pemimpin, sesungguhnya engkau mencelakakan kita dengan membakar kapal-kapal yang membawa kita kesini” Maka pemimpin itu menjawab:
“Sesungguhnya setiap daerah Allah dan bumi Allah adalah kampung halaman kita. Wahai manusia kemanakah kalian akan pergi. Sesungguhnya lautan ada di belakang kalian, dan musuh ada di depan kalian. Dan tidak ada yang tersisa pada kalian, Demi Allah, kecuali kebenaran dan kesabaran.”
Dengan kebenaran dan kesabarannya, panglima itu dapat memimpin pasukannya meraih kemenangan melawan musuh yang berlipat-lipat jumlah maupun persenjataannya. Dan akhirnya diingat sebagai salah satu ekspedisi yang paling sukses, yang membawa Islam ke Andalusia. Namanya adalah Thariq bin Ziyad.
Thariq bin Ziyad adalah seorang entepreneur sejati. Islamnya Andalusia adalah buktinya. Apa mental-mental entepreneurship yang kita dapat pelajari dari beliau?

1. Bakar Kapal Anda
Seringkali kita temukan seorang entepreneur yang tidak berani fokus pada apa yang ia usahakan. Safe player bahasa kerennya, tidak mau mengambil risiko pada satu usaha. Padahal risiko sebanding dengan nilai yang kita dapatkan.
Ada yang mau berbisnis, tapi masih takut untuk meninggalkan pekerjaan. Sehingga hasil bisnis dan pekerjaannya setengah-setengah dan tidak maksimal, karena usaha dan waktu yang dicurahkan pun terbagi.

Thariq membakar kapal bukan tanpa sebab. Tetapi agar seluruh kaum Muslim sadar bahwa pilihannya hanya ada satu; maju, tidak ada pilihan mundur. There’s no plan B. Akhirnya seluruh daya upaya, baik pikiran maupun fisik dikerahkan secara maksimal untuk maju dan menang. Dan itu yang Thariq dapatkan.
Sama seperti kita, mungkin selama ini kegagalan kita diakibatkan oleh tidak seriusnya kita dalam satu hal. Tidak benar-benar mencurahkan perhatian kita, karena kita merasa masih memiliki rencana yang lain. Bila usaha kita belum menampakkan hasil yang maksimal. Saatnya kita mencoba untuk “membakar kapal”

2. Berjalan dalam kebenaran
Seseorang yang berjalan dalam kebenaran Islam tidak akan pernah rugi. Thariq sangat memahami hal itu. Ekspedisi ke Andalusia bukanlah ekspedisi sembarangan. Ia adalah ekspedisi yang dilakukan untuk meninggikan kalimat Allah. Sehingga Thariq berani meminta mereka membakar kapal. Karena Thariq memahami bahwa kehidupan ataupun kematian fii sabilillah adalah dua hal yang sama baiknya.

Dalam bisnis hal yang sama akan kita temukan. Mulai dari niat membuat suatu bisnis, apakah hanya demi materi semata atau betul-betul diniatkan ghayatul-ghayah (tujuan dari segala tujuan) adalah sebagai ibadah. Juga ketika berbisnis, kita dihadapkan pada  transaksi yang haram, riba, pinjaman-pinjaman haram dan segala macam hal yang membuat kita berpaling dari jalan kebenaran.
Ketika Thariq membakar kapalnya, ini adalah penegasan bahwa mereka berjalan dalam kebenaran. Dan bisnis pun harus begitu. Bila kita sudah meyakini bahwa kita “berjalan di jalan kebenaran”, maka ucapkan basmalah dan “bakarlah kapal”

3. Berjalan dalam kesabaran
Banyak pula pebisnis yang tidak sabar dalam usahanya. Menginginkan hasilnya segera tampak. Padahal yang terjadi di dunia nyata tidaklah semacam itu. Bisnis memerlukan kesabaran dan ketelatenan. Karena bisnis seperti bayi yang kita asuh hingga dewasa, mampu berdiri sendiri tanpa kita. Tapi harus diingat, agar itu terjadi, maka bayi harus disusui, diganti popoknya, dikelonin, diobati bila sakit, dan semua bentuk pengurusan yang lain.
Tidak ada bisnis sim salabim abra kadabra, semua bisnis memerlukan kesabaran. Karena itulah Thariq juga mengucapkan kalimat “Seandainya kalian mau bersabar dalam kesusahan yang sebentar saja, maka kalian akan menjalani kenikmatan dalam waktu yang panjang”

Kesimpulannya sudah jelas. Bakalralah kapal, sehingga kita dapat fokus menjalankan satu bisnis. Dan berjalanlah dalam kebenaran dan kesabaran. Memang sulit melakukan itu dalam bisnis. Tapi insya Allah semuanya terbayar ketika bisnis kita tumbuh dan berkah. Saat itu harta kita bukan hanya sebagai pembela kita di dunia, namun juga sebagai pembela kita di akhirat.

By : Ustadz Felix Siauw
Dr. Ing. Fahmi AmharSedikit sekali remaja yang rela ngasih waktu mudanya buat ngemil segala hal yang berbau karya ilmiah. Ya iyalah, hari gini gitu lho. Kebanyakan remaja lebih suka kegiatan senang-senang. Yang seru-seruan gitu deh. Tapi bagi Profesor Riset asal magelang ini, justru dunia ilmiah adalah mainannya saat remaja. Nggak heran kalo beliau sukses menggondol juara karya Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR) LIPI tiga tahun berturut-turut (1984-1986). Dan akhirnya, dunia ilmiah juga yang mengantarkannya meraih gelar Doktor di Vienna University of Technology, Wina, Austria pada tahun 1997 (usia 29 tahun). Berikut kutipan obrolan kang Hafidz dari drise saat berkesempatan ngobrol dengan Dr. Ing. Fahmi Amhar. Just cekidot!
  • Boleh dong Pak cerita ke kita-kita gimana sih bisa dapetin gelar Dr di luar negeri gitu?
Dulu saya sekolah di kampung, di kota kecil Magelang, Jawa Tengah hingga SMA. Tahun 1986 diterima di Jurusan Fisika FMIPA ITB. Pada saat itu di Kantor Menristek juga ada seleksi Overseas Fellowship Program (OFP) untuk menjaring lulusan SMA yang mau dikirim belajar ke LN dengan beasiswa ikatan dinas. Saya ikut test OFP ini juga. Alhamdulillah, test akademis lolos. Pas psikotest di Jakarta, jadwalnya bersamaan dengan daftar ulang di ITB di Bandung. Akhirnya yang psikotest OFP saya tinggal. Setelah saya kuliah di ITB dua bulan, ternyata oleh Ristek dipanggil lagi, untuk ikut psikotest susulan. Ya sudah, test lagi, tapi tanpa beban. Ya Allah kalau memang ini jalan yang membawa aku makin dekat kepada-Mu, buatlah dia lancar, tapi kalau tidak, buat aku tidak lulus sekarang juga.Alhamdulillah lolos.
 
Setelah lulus test OFP itu,kami harus kursus bahasa & IPA 6 bulan. Lalu ujian bahasa. Baru berangkat ke LN. Di sana kami test masuk perguruan tinggi (jadi Sipenmaru lagi). Lalu kuliah. Alhamdulillah, setelah 6 tahun, saya meraih gelar "Diplom-Ingenieur", ini gelar insinyur professional di Austria, Jerman, Swiss dan Perancis. Levelnya setara dengan S1+S2 di negeri berbahasa Inggris. Enam tahun sepertinya lama ya? Tapi saya mahasiswa nomor dua tercepat dari seluruh mahasiswa di jurusan geodesi yang jumlahnya 70 orang, dan orang asingnya cuma 4 orang. Maka oleh Professor saya, saya lalu direkrut untuk jadi asisten riset, sekaligus dapat mengerjakan program doktor saya. Saya masih perlu 4 tahun lagi untuk mewujudkan mimpi saya jadi doktor.